Tuesday 20 November 2012

RENUNGAN UNTUK HARI INI...

              .... RATAPAN SANG pemerkosa MAYAT ....

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Suatu hari Umar ra datang menemui Rasulullah dengan menangis. Rasulullah pun bertanya kepadanya, "Apa gerangan yang menyebabkan engkau menangis, wahai Umar?"

Kata Umar, "Sungguh hati saya merasa tersentuh oleh ratapan seorang pemuda yang ada di pintu rumah tuan!"

Rasulullah pun memerintahkan Umar untuk membawa pemuda itu.

Ketika pemuda itu telah sampai di hadapan Rasulullah, baginda pun bertanya kepadanya, "Wahai Pemuda, apa gerangan yang menyebabkan engkau menangis dan meratap?" Pemuda itu menjawab, "Wahai Rasulullah, yang membuat saya menangis ialah banyaknya dosa yang terlanjur saya lakukan! Saya takut bila Allah murka kepada saya!" Beliau kembali bertanya, "Apakah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu?"

"Tidak!" jawab pemuda itu. "Apakah engkau telah membunuh orang dengan tanpa hak?" tanya Rasulullah. "Tidak!" jawab pemuda itu. "Allah akan mengampunkan semua dosamu, walaupun dosamu itu sepenuh tujuh langit dan bumi!" jelas Rasulullah sambil menenangkan pemuda itu.

Mendengar penjelasan Rasulullah, pemuda itu pun berkata, "Wahai Rasulullah, dosa saya lebih besar dari tujuh langit dan gunung yang tegak berdiri!"

Beliau pun menyampuk, "Apakah dosamu lebih besar dari kerusi (kekuasaan) Allah?".

"Dosa saya lebih besar lagi!: Ratap pemuda itu. "Apakah dosamu lebih besar dari Arsy?" Beliau kembali bertanya. "Dosa saya lebih besar dari itu!" Jawab pemuda itu. "Apakah dosamu lebih besar, atau Allah?" Tanya Rasulullah.

"Allah tentu yang lebih besar dan lebih Agung, tapi saya malu kepadamu, Wahai Rasulullah, jawab pemuda itu.

Beliaupun bersabda,: Janganlah engkau malu, beritahu dosamu kepada saya! "Pinta Rasulullah.

Oleh kerana beliau yang meminta, maka pemuda itu pun tak kuasa untuk menolaknya. Akhirnya dia pun menceritakan dosa yang telah dikerjakannya, seraya berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh saya adalah seorang pemuda pembongkar mayat dalam kubur sejak 7 tahun yang lalu. Suatu ketika ada seorang gadis putri seorang sahabat golongan Ansar yang meninggal dunia, maka saya pun membongkar kuburnya dan mengeluarkannya dari kafannya, kerana tergoda bisikan syaitan, saya pun menggaulinya.

Tiba-tiba gadis itu berbicara, "Tidakkah engkau malu kepada Kitab Allah dan pada hari dia meletakkan 'kerusinya" untuk memberikan undang-undang serta mengambil hak orang yang dianiaya daripada orang yang telah menganiayanya? Mengapa engkau jadikan aku telanjang dihari penghimpunan kelak, dari orang-orang yang telah meninggal dunia? Mengapa engkau jadikan aku berdiri dalam keadaan junub diharibaan Allah? "

Mendengar cerita itu Rasulullah pun meloncat kerana gusarnya. Dengan suara keras, beliau berkata, "Wahai pemuda Fasiq, keluar dan jauh-jauhlah kamu dari saya, tidak ada balasan yang pantas untukmu kecuali neraka!"

Pemuda itu pun keluar dengan menangis sejadi-jadinya. Ia menjauh dari khalayak ramai dan menuju ke padang pasir yang luas, dengan tidak mahu makan dan minum sesuatu, serta tidak boleh tidur sampai tujuh hari lamanya.

Tubuhnyapun menjadi lemah dan lunglai, sehingga iapun jatuh tersungkur di permukaan tanah berpasir yang maha luas itu.

Seraya meletakkan wajahnya dipasir sambil bersujud, ia berdoa dan meratap

. "Wahai Tuhan, aku adalah hamba-Mu yang berdosa dan Bersalah. Aku telah datang ke pintu Rasul-Mu agar dia boleh menolongku di sisi-Mu. Namun ketika ia mendengar dosaku yang sangat besar, ia mengusir dan mengeluarkan aku dari pintunya. Kini aku datang kepintu-Mu, agar engkau berkenan menjadi penolongku di sisi Kekasih-Mu. Sesungguhnya engkau maha pengasih kepada hamba-hamba-MU.

Tak ada lagi harapanku kecuali kepada-Mu. Kalau tidak mungkin, maka lebih baik hantar saja api neraka dari sisi-Mu, dan bakarlah aku dengan api itu di dunia-Mu ini, sebelum aku engkau bakar diakhirat-Mu nanti! "

Sepeninggal pemuda itu, Rasulullah didatangi oleh malaikat jibril, seraya berkata, "Wahai Rasulullah, Allah telah berkirim salam kepada-Mu!" Beliau pun menjawab salam Allah. Setelah itu malaikat Jibril kembali berkata, "Allah bertanya kepadamu, apakah kamu yang telah menciptakan para makhluk?" Beliau menjawab, "Tentu saja tidak, Allah yang telah menciptakan semuanya!"

"Allah juga bertanya kepadamu, Apakah kamu yang telah memberi rezeki kepada makhluk-makhluk Allah?" Malaikat jibril kembali bertanya.

"Tentu saja Allahlah yang telah memberi rezeki kepada mereka, bahkan juga kepadaku!" Jawab beliau.

"Apakah kamu yang berhak menerima taubat seseorang?" Kembali malaikat jibril bertanya. "Allahlah yang berhak menerima dan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya! 'Jawab beliau.

Mendengar jawapan-jawapan Rasulullah, malaikat Jibrilpun berkata, "Allah telah berfirman kepadamu," Telah aku kirimkan seorang hamba-Ku yang menerangkan satu dosanya kepadamu, tapi mengapa engkau berpaling daripadanya dan sangat marah kepadanya?

Lalu bagaimana keadaan orang-orang yang beriman besok, jika mereka itu datang padamu dengan dosa yang lebih besar seperti gunung? Kamu adalah Utusan-Ku yang aku utuskan sebagai rahmat untuk seluruh alam, maka jadilah engkau orang yang berkasih sayang kepada orang-orang beriman dan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa. Maafkanlah kesalahan hamba-Ku, kerana aku telah menerima taubatnya dan mengampuni dosanya ".

Mendengar teguran Allah, Rasulullah pun mengutus beberapa orang sahabatnya untuk menemui pemuda yang pernah diusir Rasulullah itu. Akhirnya mereka menemuinya dan mereka juga memberikan khabar gembira tentang ampunan Allah kepadanya. Lalu mereka membawa pemuda itu kepada Rasulullah, dan kebetulan apabila mereka sampai beliau sedang mengerjakan solat. Maka mereka pun segera bermakmum dibelakangnya.

Setelah selesai membaca surat Alfatihah beliaupun membaca surat At-takasur baru saja beliau sampai ayat "Hatta zurtumul Maqabir (sampai kamu masuk ke dalam kubur)," maka pemuda itu pun menjerit keras dan jatuh.

Ketika orang-orang telah selesai solat, mereka juga mendapati ternyata pemuda itu telah meninggal dunia. Allah berkenan menerima taubatnya dan memasukkannya ke dalam kelompok hamba Allah Yang Shaleh

No comments:

Post a Comment